AACR (Anglo American Cataloguing)
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
AACR2 (Anglo-American
Cataloguing Rules) 2nd Edition merupakan perangkat dasar untuk melakukan pendeskripsian
bibliografi pada suatu bahan pustaka karena di dalamnya tercantum aturan untuk pengatalogan
tersebut.
1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian
latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini
seperti:
1. Apa definisi AACR2 ?
2. Bagaimana ciri-ciri dan struktur AACR2?
3. Apa Hubungannya anara ISBD (G) dengan ACCR2
4. Bagaimana Tingkatan deskripsi ?
5. Bagaimana aturan penggunaan bahasa, GMD, dan
penggunaan data khusus?
6. Bagiaman aturan pungtuasi yang berlaku untuk
sebuah katalog?
1. TUJUAN PENULISAN
2. Untuk memahami prinsip dasar dalam AACR2
3. Untuk pemenuhan tugas makalah dari mata kuliah
Deskripsi Bibliografi Non Buku
PEMBAHASAN
AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules)
Second Edition, 2002 Revision.
1. A. DEFINISI,
CIRI-CIRI, DAN STRUKTUR PERATURAN AACR2
1. 1. Definisi
AACR2
Dalam
melakukan pendeskripsian sebuah bahan pustaka baik buku maupun non buku perlu
menggunakan sebuah pedoman sebagaimana yang telah disampaikan oleh Prof. Dr.
Sulistyo Basuki, MA. Menurutnya “… Untuk mengatur praktik deskripsi
bibliografis, digunakan pedoman. Pedoman yang (hampir) berlaku internasional adalah Anglo
American Cataloguing Rules 2 (AACR2) kini menjadi AACR2 (revisi
2002 dan 2005)….” [1]
Sedangkan
AACR2 dalam website resminya menjelaskan bahwa,
“… the Anglo-American Cataloguing Rules (AACR) are designed for use in the
construction of catalogues and other lists in general libraries of all sizes.
The rules cover the description of, and the provision of access points for, all
library materials commonly collected at the present time….”[2]
Jelas
bahwa AACR2 merupakan sebuah pedoman yang di rancang khusus untuk pengatalogan
deskriptif dan tajuk subjek yang di lakukan dalam kegiatan di setiap
perpustakaan. Untuk AACR2 sendiri merupakan edisi revisi tahun 2002 dan 2005
dari tahun sebelumnya yakni tahun 1998, 1988,1978, dan AACR1 tahun 1967.
1. 2. Ciri-ciri
AACR2
Nurul
Hayati, M.Hum. (2013) menjelaskan dalam diktatnya pada perkuliahan
Deskripsi Bibliografi Non Buku, bahwa AACR2 mempunyai 3 ciri yakni umum,
terintegrasi, dan fleksibel.[3] Umum disini dimaksudkan bahwa AACR2 dapat digunakan untuk
semua jenis perpustakaan baik perpustakaan nasional, sekolah, perguruan tinggi,
bahkan pribadi sekalipun.
Sedangkan
ciri kedua yaitu terintegrasi dimaksudkan bahwa AACR2 merupakan
pedoman/peraturan dasar bagi semua jenis bahan pustaka, baik buku maupun non
buku. Ciri yang ketiga yakni fleksibel dimana AACR2 mempunyai aturan yang
bersifat alternatif dan pilihan. Hal tersebut juga di jelaskan didalam AACR2
(2002) pada General Introduction “some rules are designated as alternatives
rules or as optional additions, and some other rules or parts of rules are
introduced by optionally.”[4]
1. 3. Struktur
Peraturan AACR2
Dijelaskan
pada pengenalan AACR2 (2002) secara umum bahwa AACR2 dibagi menjadi 2 bagian
yaitu :
§ · Bagian
1 (describtion) adalah penjelasan mengenai aturan item dari katalog
§ · Bagian
2 (heading/accsess point, uniform titles, references) adalah bagian untuk
menentukan titik temu.[5]
v Struktur
peraturan bagian 1:
Bab
1
: Umum
Bab
2-10 : Untuk kelompok bahan
khusus
Bab
11-13 : Patrial generality (Sebagian untuk
bahan umum)
§ · Bagian
1, terdiri dari 13 Bab. Dengan rincian sebagai berikut:
1. 1. General
rules for description (Aturan Umum untuk Deskripsi)
2. 2. Books,
Pamphlets, and Printeed Sheets ( Buku, Pamplet, dan Lembar Print-an)
3. 3. Cartograpic
Materials ( Bahan Kartografi)
4. 4. Manuscripts
( Bahan Manuskrip)
5. 5. Music
(Musik)
6. 6. Sound
Recordings ( Rekaman Suara)
7. 7. Motion
Pictures and Videorecordings (Gambar Hidup dan Rekaman Video)
8. 8. Grapich
Materials (Bahan Grafis)
9. 9. Electronic
Resources (Sumber Elektronik)
10. 10. Three-Dimensional
Arttefacts and Realia (Bahan Tiga Dimensi Artefak dan Realia)
11. 11. Microforms
(Bahan Bentuk Mikro)
12. 12. Continuing
Resources (Sumber Berseri)
13. 13. Analysis
(Analisis)
§ · Bagian
2, terdiri dari 6 Bab. Dengan rincian sebagai berikut:
21 Choice of
Access Point (Memilih Titik Temu)
22 Headings
for Persons (Tajuk Untuk Orang)
23 Geographic
Names (Nama Geografi)
24 Heading
for Corporate Bodies (Tajuk untuk Badan Korporasi)
25 Uniform
Title (Tajuk Judul Seragam)
26 References
(Rujukan-rujukan)
1. B. HUBUNGAN
ISBD (G) DENGAN AACR2
“ISBD
(G): General International Standard Biblographic Descripion – referred to
hereafter as the ISBD(G) – lists all the elements which are required to
describe and identify all types of material which are likely to appear in
library collections, assigns an order to the elements of description, and
specifies a system of punctuation for the description.”[6]
Dari
penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa hubungan antara ISBD (G) dengan
AACR2 adalah didasarkan pada element atau unsur-unsur yang digunakan dalam
pendeskripsian bibliografi bahan pustaka yang terdapat dalam AACR2 diasuh dari
ISBD (G).
Delapan
area/daerah deskripsi bibliografi:
1. 1. Daerah
judul dan pernyataan tanggung jawab
2. 2. Daerah
edisi
3. 3. Daerah
data khusus
4. 4. Daerah
penerbitan dan distribusi
5. 5. Daerah
deskripsi fisik
6. 6. Daerah
seri
7. 7. Daerah
catatan
8. 8. Daerah
nomor standar (ISBN dan ISSN)
1. C. SUMBER
INFORMASI UTAMA (SIU)
Sumber
informasi di dalam AACR2 di jelaskan dalam Bagian 1 Bab 1. Sumber informasi
utama adalah tempat dimana dapat ditemukannya keterangan mengenai bahan
tersebut. Sebagai contoh, SIU pada bahan rekaman suara berbentuk disk terdapat
di disk itu sendiri dan label sedangkan untuk bahan rekaman suara berbentuk
gulungan pita SIU terdapat di gulungan pita dan label. Sumber informasi utama
terdiri dari sumber tunggal dan sumber judul kolektif, apabila informasi tidak
diambil dari SIU, maka sertakan kurung siku dalam informasi tersebut.
1. D. UNSUR
MNEMONIK DALAM AACR2
Oleh
karena kerangka umum 8 daerah deskripsi di atas, maka AACR2 memiliki unsur
mnemonik yakni mudah diingat. Sedangkan adapun rumusan untuk menemukan lokasi
suatu aturan dalam AACR2 adalah sebagai berikut:
No. Bab + No. Daerah + Kode Unsur
+ No. Perincian
|
Contoh:
8.7
Catatan untuk Bahan Grafis
9.7
Catatan untuk Sumber Elektronik
1. E. TINGKATAN
DESKRIPSI
Terdapat
tiga tingkatan dalam deskripsi dan masing-masing deskripsi mempunya kemutlakan
dalam pencantuman unsur-unsurnya serta mempunyai kerumitannya masing-masing.
Adapun penjelasan untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
§ · Tingkat
pertama
Unsur
yang ada dalam tingkat pertama adalah :
Judul
Sebenarnya / Pernyataan Tanggung Jawab Yang Pertama (bila berbeda dengan tajuk
entri utama atau tidak ada tajuk entri utama). – Edisi. – Data Khusus. –
Penerbitan Dan Distribusi. – Deskripsi Fisik. – Catatan. – ISBN.
Ini
dalah tingkatan deskripsi yang paling sederhana dan biasanya digunakan untu
perpustakaan pribadi atau perpustakaan yang minim koleksi.
Contoh:
After Earth / Columbia Pictures. –
California: Columbia Pictures,2013. – 1
disk (2 jam 31 menit)I. Columbia Pictures
|
§ · Tingkat
Kedua
Unsur
yang ada dalam tingkat kedua adalah :
Judul
Sebenarnya [ Pernyataan Jenis Bahan Umum ] = Jusul Pararel: Sub Judul /
Pernyataan Tanggung Jawab Yang Pertama ; Fungsi Penangung Jawab Yang
Lain.—Edisi / Pernyataan Tanggung Jawab Yang Berhubungan Dengan Edisi.— Data
Khusus.—Data Khusus.— Penerbit Dan Distribusi Yang Pertama.— Deskripsi Fisik.—
(Daerah Judul Seri).— ISBN.
Tingkat
deskripsi ini lebih lengkap dan hampir digunakan oleh sebagian besar
perpustakaan besar.
Contoh
:
After Earth [Gambar Hidup] / Columbia Pictures ; Overbrook
Entertainment . – California: Columbia Pictures, 2013
1 disk (2 jam 31 menit): bersuara, berwarna
Film fantasi keluarga. Subtitle Inggris, Bahasa Indonesia,
Prancis. Pemeran utama Jaden Smith dan Will Smith. Diperuntukkan bagi remaja
dan keluarga.
I.
Columbia Pictures
II.
Jaden Smith
III.
Will Smith
|
§ · Tingkat
Ketiga
Untuk
tingkatan ketiga ini memiliki unsur yang lebih kompleks ketimbang tingkat
pertama dan kedua serta lebih sulit dalam penerapannya, sehingga perpustakaan
lebih bnyak yang menggunakan deskripsi tingkat satu atau dua.
1. F. PENGGUNAAN
BAHASA
Penggunaan bahasa
dalam deskripsi bibliografi harus sama dengan bahasa dokumen.[7] Artinya bahwa apa yang
tertulis dari SIU pada dokumen tidak dapat di ubah ke dalam bahasa pengatalog.
Namun untuk perihal interpolasi atau sisipan (informasi yang tidak terdapat
dalam dokumen) seperti pernyataan sisipan dan singkatan wajib, GMD, bentuk lain
dari tempat terbit, dan fungsi lain dari penerbit, distributor, dan lain
sebagainya dapat menggunakan bahasa pengatalog atau yang dikenal dengan working language.namun sisipan tersebut harus dituliskan di
dalam kurung siku ‘[ ]’.
1. GENERAL MATERIAL DESIGNATION (GMD)
General Material
Designation (GMD) adalah
pernyataan jenis bahan secara umum. Di dalam AACR2 sendiri GMD dibagi menjadi 2
daftar yakni, daftar pertama digunakan di Inggris dan daftar kedua digunakan di
Amerika Serikat. Indonesia sendiri menggunakan GMD yang digunakan oleh Amerika
Serikat karena lebih bervariatif.[8] Di bawah ini adalah daftar GMD yang diberikan oleh AACR2
pada 1.1C1.
LIST 1 (INGGRIS)
|
LIST 2 (AMERIKA SERIKAT)
|
BrailleCartographic Resorces
Electronic Resources
Graphic
Manuscript
Microform
Motion Picture
Multimedia
Music
Object
Sound Recording
Text
Videorecording
|
Activity CardArt Original
Art Reproduction
Braille
Cartographic Material
Chart
Diorama
Electronic Resource
Filmstrip
Flash Card
Game
Kit
Manuscript
Microform
Microscope Slide
Model
Motion Picture
Music
|
GMD sangat berguna
terutama pada perpustakaan multimedia. Pustakawan ataupun pemustaka akan dapat
mencari koleksi yang dibutuhkan dengan menelusur GMD-nya meskipun terdapat
judul yang sama dalam rak.
1. DAERAH DATA KHUSUS
“Istilah dalam bahasa
Inggris adalah: Material (or type of
publication) specific details area, merupakan daerah untuk mencatat data yang khas bagi satu
kelompok bahan atau jenis publikasi tertentu.”[9]
Pada bahan pustaka
tidak semua memiliki data khususnya, adapun bahan-bahan yang memiliki data
khusus adalah:
1) Cartographic Materials (Bab 3)
2) Music (Bab 5)
3) Electronic Resources (Bab 9)
4) Continuing Resources (Bab 12)
5) Microform (Bab 11( jika berisi peta/musik/serial))
1. TANDA BACA (PUNCTUATION)
Setiap daerah di
pisahkan dengan titik, spasi, dua strip, spasi ( . — ) kecuali untuk daerah
yang dimulai pada paragraf baru, seperti yang tertuang didalam AACR2,
“Precede each area,
other than the first area, or each occurrance of a note or standard number,
etc., area, by full stop, space, dash, space ( . — ) unless the area begins a
new paragraph.”[10]
Adapun pungtuasi
secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
NO
|
DAERAH
|
TANDA BACA
|
ELEMEN
|
1
|
Judul dan pernyataan tanggung
jawab
|
|
Judul sebenarnya
|
[ ]
|
GMD
|
||
=
|
Judul pararel
|
||
:
|
Judul lain, judul tambahan, atau
anak judul
|
||
/
|
Pernyataan tanggung jawab
|
||
;
|
Pernyataan tanggung jawab kedua
|
||
2
|
Edisi
|
. —
|
Pernyataan edisi
|
/
|
Penanggung jawab edisi
|
||
;
|
Penanggung jawab edisi kedua
|
||
3
|
Data Khusus
|
. —
|
Hanya untuk peta, musik, file
komputer, dan terbitan berkala
|
4
|
Terbitan dan Distribusi
|
. —
|
Tempat terbit
|
;
|
Kota kedua
|
||
:
|
Nama penerbit, penyalur, pengedar
|
||
[ ]
|
Pernyataan fungsi penerbit,
distributor
|
||
, (koma)
|
Tahun terbit
|
||
(
|
Tempat pembuatan
|
||
:
|
Nama pembuat
|
||
, (koma)
|
Tahun pembuatan, diikuti tanda
kurung tutup
|
||
5
|
Deskripsi Fisik (dimulai pada
paragraf baru atau diawali . — )
|
. —
|
Jumlah satuan dan jenis bahan
spesifik
|
:
|
Data spesifik lain ( jenis
rekaman, warna, dll)
|
||
:
|
Ukuran
|
||
+
|
Lampiran
|
||
6
|
Seri (dicacat dalam kurung)
|
. —
|
Judul seri
|
=
|
Judul pararel seri
|
||
:
|
Keterangan judul lain
|
||
/
|
Penanggung jawab seri
|
||
;
|
Penanggung jawab tambahan
|
||
, (koma)
|
Nomor standar seri (ISSN)
|
||
;
|
Nomor seri
|
||
. (titik)
|
Judul sub seri
|
||
7
|
Catatan
|
|
|
8
|
Nomor Standar, Harga, Syarat
Penjualan
|
|
Nomor Standar
|
|
Judul ringkas
|
||
. —
|
Harga dan syarat penjualan
|
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas
dapat saya simpulkan bahwa AACR2 mempunyai peran penting dalam kegiatan
pengatalogan (deskripsi bibliografi). AACR2 memiliki aturan yang kompleks namun
dalam penerapannya ada beberapa kelonggaran sesuai dengan ciri-ciri dari AACR2
itu sendiri yakni fleksibel. Perpustakaan juga dapat memilih jenis tingkatan
deskripsi yang ingin diterapkan dalam perpustakaannya, juga berlaku bagi
penggunaan bahasa dalam pengatalogan yang mendapat kelonggaran untuk tidak
menggunakan bahasa inggris mutlak namun dapat menggunakan working language.
Mengenai pungtuasi
sudah jelas diatur disetiap bahasan bahan pada bab-bab di AACR2 sehingga
memudahkan bagi pustakawan untuk mengaplikasikannya. Secara keseluruhan AACR2
masih dapat digunakan hingga saat ini mengingat adanya perpindahan dari era AACR2
ke era RDA (Resource Description and Access).
DAFTAR
PUSTAKA
Anon Mirmani dan Irman
Siswadi. Modul: Pengolahan
Bahan Non Buku . diunduh pada 16
Desember 2013
Hayati,
Nurul. Diktat Deskripsi Bibliografi Non Buku: AACR2. Jakarta: Uin Jakarta, 2013
International
Federation of Library Associations and Intitutions(IFLA). ISBD (G): General
International Standard Bibliographic Description revision ed. artikel
diakses pada 16 Desember 2013 dari http://archive.ifla.org
Prepared under the
direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR, a
committee of the American Library Association…[et al]. Anglo-American
cataloguing rules 2nd ed. 2002 revision.
Sulistyo-Basuki.
Pengorganisasian Materi Perpustakaan Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek Dan
Penjajaran. Artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari www.sulistyobasuki.wordpress.com
[1] Sulistyo Basuki, Pengorganisasian Materi Perpustakaan
Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek dan Penjajaran, artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari http://sulistyobasuki.wordpress.com
[4] Prepared under the direction of the Joint
Steering Committee for Revision of AACR, a committee of the American
Library Association…[et al]. Anglo-American cataloguing rules 2nd ed,
(2002 revision) h.2
[6] International
Federation of Library Associations and Intitutions(IFLA), ISBD (G): General
International Standard Bibliographic Description revision ed, artikel
diakses pada 16 Desember 2013 dari http://archive.ifla.org
[7] Anon Mirmani dan Irman
Siswadi, Modul: Pengolahan
Bahan Non Buku . diunduh pada 16
Desember 2013. h.7
[10] Prepared under the direction of the Joint
Steering Committee for Revision of AACR, a committee of the American
Library Association…[et al]. Anglo-American cataloguing rules
2nd ed, (2002 revision) h. 1.0C1
Wynn Resorts Announces Return of $5M for Casino
BalasHapusLAS VEGAS (KTNV) — Wynn Resorts announced on Tuesday 경주 출장샵 it will 사천 출장안마 re-open its Las Vegas resort 강릉 출장샵 and casino after 광주 출장마사지 closing its 대전광역 출장안마 doors