BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Perpustakaan
2.1.1.
Pengertian Perpustakaan
Menurut Sulistyo Basuki (1993 : 3), “Perpustakaan
adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang biasanya disimpan
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.
Sedangkan
menurut Sutarno NS (2006 : 11),”Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang
disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan
dipergunakan sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca”.
Dari kedua definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa “Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau
lembaga tertentu yang mengelola bahan pustaka, baik berupa buku maupun bukan
buku yang disusun secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pengguna perpustakaan”.
2.1.2.
Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana
penunjang siswa, menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Menurut Darmono (2007 : 1), ”Perpustakaan sekolah sebagai salah
satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang
sangat penting dalam dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”.
Penjelasan dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dalam Sutarno NS
(2006 : 47), ”Perpustakaan merupakan sarana penunjang proses balajar mengajar
di sekolah”. Keberadaanya sebagai salah satu komponen pendidikan merupakan
suatu keharusan.
Sedangkan
menurut Soeatminah (1992 : 37), “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan
pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta memberi
pelayanan kepada murid dan guru dalam proses belajar mengajar”.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah
merupakan sarana penunjang pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui
ketersediaan koleksi bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pendidikan sekolah.
2.2.
Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
2.2.1.
Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah sebagai sumber
informasi yang memiliki tujuan sebagai sarana penunjang pendidikan.
Perpustakaan merupakan bagian penting dalam pross pendidikan, bagi pengembangan
literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta
merupakan jasa inti perpustakaan sekolah. Tujuan Perpustakaan Sekolah menurut
Darmono (2007 : 21) sebagai berikut :
1. Mendukung
dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum
sekolah.
2. Mengembangkan
dan mempertahankan kelanjutan dalam kebiasan dan keceriaan membaca dan belajar,
serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka.
3. Memberikan
kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan
informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan.
4. Mendukung
semua murid dalam pembelajaran dan praktek ketrampilan mengevaluasi dan
menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk
kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.
5. Menyediakan
akses ke sumber daya lokal, regional, nasional, global dan kesempatan
pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam.
6. Mengorganisasikan
aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial.
7. Bekerja
dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi sekolah.
8. Menyatakan
bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting
bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif,serta
berpartisipsi di alam demokrasi.
9. Promosi
membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh
komunitas sekolah dan masyarakat luas.
Tujuan perpustakaan sekolah
menurut Pawit M Yusuf (2007 : 3) adalah sebagai berikut:
1.
Mendorong
dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
2.
Membantu
menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.
3.
Menumbuhakan
minat baca siswa.
4.
Menyediakan
berbagai informasi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.
5.
Mendorong,
menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar
bagi siswa.
6.
Memperluas,
memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku
dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
disediakan oleh perpustakaan.
7.
Memberikan
hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
tujuan dari perpustakaan sekolah adalah mewujudkan kemandirian para pengguna
perpustakaan yang aktif, kreatif dan mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan
dengan menyediakan sumber-sumber informasi.
2.2.2. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Darmono (2007 : 5) adalah sebagai
berikut :
1.
Fungsi
Informatif
Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, maupun elektronik agar pemustaka dapat :
a.
Memperoleh
ide dari buku yang ditulis oleh para ahli berbagai bidang ilmu.
b.
Memilih
informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhannya.
c.
Memiliki
kesempatan untuk memdapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan di
perpustakaan.
d.
Memperoleh
informasi yang disediakan di perpustakaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
2.
Fungsi
Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak
maupun elektronik sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Manfaat
yang diperoleh dari fungsi pendidikan adalah :
a.
Pemustaka
mendapat kesempatan mendidik diri sendiri secara berkesinambungan.
b.
Pemustaka
dapat membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki dengan
mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.
c.
Pemustaka
dapat mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3.
Fungsi kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak
dan elektronik yang dimanfaatkan pemustaka untuk:
a.
Meningkatakan
taraf hidup secara individual maupun kelompok.
b.
Membangkitkan
minat terhadap kesenian dan keindahan.
c.
Mengembangkan
sikap untuk menunjang kehidupan antar budaya yang harmonis.
d.
Menumbuhkan
budaya baca sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi koleksi
tercetak maupun elektronik untuk:
a.
Menciptakan
kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.
b.
Mengembang
minat rekreasi pemustaka melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu
senggang.
c.
Menunjang
berbagi kegiatan kreatif serta hibuaran yang positif.
5.
Fungsi
Penelitian
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang penelitian.
Informasi meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi sesuai yang dibutuhkan
oleh peneliti.
6.
Fungsi
Deposit
Perpustakaan memiliki fungsi deposit yaitu
menyimpan dan melestarikan bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah.
Selain melaksanakan tujuannya,
perpustakaan sekolah juga memiliki beberapa fungsi. Menurut Pawit M Yusuf (2007
: 4) perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu:
1.
Fungsi edukatif
Keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama
koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan
memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep – konsep pengetahuan.
2. Fungsi informatif
Mengupayakan penyediaan koleksi
perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal – hal yang berhubungan
dengan kepentingan para siswa dan guru
3. Fungsi rekreasi
Sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggota
masyarakat sekolah akan hiburan
intelektual
4. Fungsi riset atau penelitian
Koleksi perpustakaan sekolah bisa
dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
Berdasarakan uraian di atas, fungsi
perpustakaan tidak hanya sebagai sumber
informasi saja, melainkan dapat juga sebagai sarana pengembangan kreatifitas,
karakter dan hiburan.
2.3.
Layanan Perpustakaan
2.3.1.
Pengertian Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan adalah bentuk
layanan yang diberikan petugas kepada pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan
perpustakaan.
Menurut Darmono (2007 : 165), layanan perpustakaan
adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakaan tentang hal-hal berikut
:
a. Segala
bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik untuk dimanfaatkan
di tempat ataupun untuk dibawa pulang untuk digunakan di luar ruang perpustakaan,
b. Manfaat
berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang
merujuk pada keberadaan sebuah informasi.
Menurut Lasa Hs (2007 : 169), ”Layanan
perpustakaan merupakan upaya pemberdayaan yang dapat berupa penyediaan jasa
sirkulasi, baca di tempat, pelayanan
rujukan, penelusuran literatur, penyajian informasi terbaru, penyajian
informasi terseleksi, pelayanan audio
visual, pelayanan internet, bimbingan pemakai, jasa fotokopi, pelayanan
reproduksi, pelayanan terjemahan, pelayanan pinjam antar perpustakaan, dan
pelayanan konsultasi”.
Dari kedua definisi di atas dapat
disimpulakan bahwa layanan perpustakaan adalah jasa layanan yang diberikan oleh
perpustakaan kepada para penggunanya dalam memanfaatkan bahan pustaka yang
dimiliki.
2.3.2.
Jenis Layanan
Layanan membaca perpustakaan merupakan
layanan yang memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan yang
memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan tujuan agar jasa yang disediakan dapat
digunakan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan. Jenis layanan
perpustakaan diantaranya sebagai berikut :
a. Layanan
sirkulasi
Layanan sirkulasi menurut Darmono (2007:
174), adalah “Satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan
pengembalian buku”.
Sedangkan menurut Soeatminah (1992 : 38),
“Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja berupa pemberian bantuan kepada
pengguna perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.
Dari kedua definisi di atas dapat di
simpulkan bahwa layanan sirkulasi adalah suatu tempat yang melayani kegiatan
yang ada di perpustakaan untuk melayani peminjaman dan pengembalian bahan
pustaka. Layanan sirkulasi merupakan layanan pokok yang dimiliki oleh
perpustakaan, karena berhubungan langsung dengan koleksi perpustakaan.
Tujuan layanan sirkulasi perpustakaan
sekolah menurut Lasa Hs (2007 : 170) adalah sebagai berikut :
1. Agar
bahan informasi yang dikelola perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan secara
optimal.
2. Akan
segara diketahui siapa yang pinjam pustaka tertentu.
3. Terjaminnya
pengembalian pinjaman karena data peminjam karena data peminjam telah terekam
sistem administrasi perpustakaan sekolah.
4. Diperoleh
data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.
b.
Layanan referensi
Layanan referensi menurut Lasa Hs (2007 :
179), “Layanan yang memberi penjelasan, jawaban, maupun informasi tentang
sesuatu dengan cara menunjukan sumber-sumbernya dan cara penemuannya”.
Sedangakan layanan referensi menurut
Soeatminah (1992 : 152), “Kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada
pemakai perpustakaan untuk menemukan informasi”.
Dari dua definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa layanan referensi merupakan layanan yang memberikan cara
mangetahui sumber dan cara menelusuri informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
.
2.4.
Koleksi Perpustakaan
2.4.1.
Pengertian Koleksi Perpustakaan
Koleksi merupakan unsur utama dalam
penyelenggaraan kegiatan layanan di perpustakaan. Keberadaan koleksi harus
dibina, dirawat, diatur secara tepat sehingga memudahkan pengguna perpustakan
dalam mencari bahan pustaka. Jumlah koleksi harus selalu dikembangkan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Koleksi
menurut Soeatminah (1992 : 30) adalah “Kumpulan buku atau non buku yang
disimpan secara sistematis, karena mempunyai kegunaan agar setiap kali
diperlukan dan dapat ditemukan kembali”.
Koleksi
bahan pustaka menurut Wiji Suwarno (2007 : 41), yaitu “Sejumlah bahan pustaka
yang telah ada di perpustakaan dan telah diolah (diproses), sehingga siap
dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.
Dari
kedua definisi di atas dapat disimpulakan bahwa koleksi bahan pustaka adalah
semua bahan pustaka yang ada atau dimiliki dan disediakan untuk dapat
dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.
2.4.2.
Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi
perpustakaan merupakan unsur penting dalam mewujudkan fungsi perpustakaan
dengan baik. perpustakaan menyediakan koleksi yang disesuaikan dengan tujuan
dan kebutuhan pengguna perpustakaan. Beberapa jenis koleksi perpustakaan
sebagai berikut :
1.
Buku Teks atau buku pelajaran
Buku teks
adalah suatu buku tentang satu bidang ilmu tertentu yang ditulis berdasarkan
sistematika dan organisasi tertentu sehingga memudahkan proses pembelajaranya
baik oleh guru maupun murid (Pawit M. Yusuf, 2005 : 10).
2.
Buku teks penunjang
Buku
teks penunjang menurut Wiji Suwarno (2011 : 64) sebagai berikut :
a.
Buku pegangan
Merupakan
jenis buku yang termasuk buku rujukan yang berisi ikhtisar pokok bahasan atau
subyek tertentu mengenai suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk petunjuk
dalam penerapan praktiknya atau dalam pemberian pelajaran.
b. Buku
pedoman
Merupakan jenis buku yang termasuk
sebagai buku rujukan yang berisi informasi cara melakukan suatu kegiatan.
2.4.3. Kesesuaian Koleksi
Dalam pengadaan koleksi
bahan pustaka perlu meninjau kesesuaian koleksi yaitu, menyesuaikan koleksi
bahan pustaka dengan pengguna informasi melalui prinsip pemilihan koleksi
perpustakaan.
Prinsip pemilihan koleksi di perpustakaan sekolah menurut Pawit M yusuf
(2005 : 26) sebagai berikut :
a. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku
di sekolah.
b. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem pendidikan secara
nasional.
c. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan daerah empat perpustakaan
sekolah tersebut berada.
d. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa
usia sekolah,
e. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional.
f. Pemilihan
koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan dana yang tersedia.
Pemilihan koleksi perpustakaan menurut Darmono (2007 : 71) sebagai
berikut :
a. Semua
bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan keperluan pemakai
dan menurut skala prioritas yang telah ditetapkan untuk perpustakaan sekolah
umumnya perbandingan jenis bahan pustaka adalah 60% koleksi penunjang kurikulum
baik buku paket, baik buku wajib maupun buku penunjang, dan 40% adalah koleksi
umum baik fiksi maupun buku-buku tentang pengetahuan umum lainnya.
b. Pengadaan
bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yang merupakan kebijakan
pengembangan koleksi yang disahkan oleh penanggung jawab lembaga dimana
perpustakaan bernaung. Untuk sekolah harus disahkan oleh kepala sekolah.
2.5.
Kinerja
2.5.1.
Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan suatu
penampilan kerja suatu komponen organisasi dalam melaksakan aktivitasnya
(Sutarno NS 2008 : 102).
Sedangkan menurut Lasa
Hs (2009 : 159) “Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau
kelompok dalam suatu lembaga, instansi atau orgnisasi sesuai tugas, kewajiban,
tanggung jawab, wewenang, dan hak sesuai etika, moral, dan tidak melanggar
peraturan perundang-undangan”.
Dari kedua definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil dari suatu pekerjaan
sesuai dengan profesi yang dimiliki. Hasil yang diperoleh dari usaha
pekerjaannya dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Kinerja juga
dapat diartikan sebagai catatan keberhasilan dari suatu pekerjaan yang telah
dicapai seseorang melalui penilaian yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.
2.5.2.
Penilaian Kinerja
Penilaian kerja pada dasarnya merupakan
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atau sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan,melalui penilaian tersebut dapat mengetahui
kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja seseorang.
2.5.3.
Kinerja Guru
Kinerja guru dapat diartikan sebagai cara atau performa guru dalam
mengajar di kelas sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan etika serta
moral sebagai seorang guru. Hasil kerja tersebut diperoleh baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, melalui kegiatan atau pengalaman dalam jangka
waktu tertentu. Kinerja guru juga merupakan kemampuan yang dihasilkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya yaitu mendidik,
mengembangkan ilmu pengetahuan, menjadi orang tua kedua dari anak didik,
mencerdaskan dan menciptakan anak didik yang berkualitas.
Ukuran
standart kinerja guru yang dipakai dan berlaku bagi pekerja guru adalah
standart kompetensi guru (Departemen Pendidikan Nasional, 2004 : 3). Rumusan
standart kompetensi guru SMA secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1.
Komponen kompetensi pengalolaan
pembelajaran dan wawasan pendidikan terdiri dari :
a.
Sub komponen kompetensi pengelolaan
pembelajaran :
1.
Menyusun rencana pembelajaran
2.
Melaksanakan pembelajaran
3.
Menilai prestasi belajar peserta didik
4.
Melaksanakan tindak lanjut hasil
penelitian prestasi belajar peserta didik
b.
Sub komponen kompetensi wawasan
kependidikan :
1.
Memahami kebijakan pendidikan
2.
Memahami tingkat perkembangan siswa
3.
Memahami pendekatan pembelajaran yang
sesuai materi pembelajaran
4.
Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan
5.
Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam
pendidikan
2.
Komponen kompetensi akademik/vokasional,
yaitu menguasai keilmuan dan ketrampilan sesuai materi pembelajaran
3.
Komponen kompetensi pengembangan
profesi, yaitu mengembangkan profesi
Kinerja
guru merupakan suatu perilaku yang memberikan hasil dari apa yang dikerjakan,
meliputi semua aktivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sebaiknya
dapat mengikuti dan menyesuaikan kurikulum pendidikan yang selalu berkembang,
menguasai materi pembelajaran, menguasai metode dan teknik penilaian dan
disiplin dalam menjalankan tugas. Suhertian (1992 : 38), menyebutkan tugas guru
dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1.
Tugas Profesional
Tugas guru menjadi guru memiliki peranan
profesi, yang termasuk peranan profesi adalah :
a.
Seoarang guru yang diharapkan menguasai
pengetahuan sehingga ia dapat memberikan kegiatan pada siswa dengan hasil baik.
b.
Seorang pengajar yang menguasai
psikologi tentang anak.
c.
Seorang penanggung jawab dalam membina
disiplin.
2. Tugas
Personal
Tugas ini menggambarkan bahwa seorang
guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Jika seorang melihat dirinya,
maka yang nampak satu pribadi yaitu saya dengan :
a.
Saya dengan saya sendiri.
b.
Saya dengan self ideal saya sendiri.
c.
Saya dengan self concept saya sendiri.
3.
Tugas Sosial
Seorang
guru adalah seorang penceramah jaman, karena dengan posisinya di masyarrakat, maka
tugasnya lebih dari profesional. Guru juga berkomitmen dan konsen terhadap masyarakat dalam peranannya sebagai
warga negara dan sebagai agen pembaharuan atau seorang penceramah masa depan.
2.6.
Pemanfaatan Perpustakaan
2.6.1.
Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan
Pemanfaatan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonessia (1991 : 262) merupakan suatu “Proses,
cara, pembuatan, sumber alam untuk pembangunan”.
Berdasarkan pengertian di atas maka
dapat diartikan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan
yang dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan semua layanan yang ada di perpustakaan.
Pemanfaatan jasa perpustakaan sekolah menjadi
keharusan dalam proses pembelajaran, sehingga menuntut guru dan siswa untuk
aktif mencari informasi-informasi baru dari berbagai sumber informasi. Kebutuhan
akan perpustakaan sekolah menjadi syarat mutlak, demikian pula dengan
pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan suatu kegiatan inti dalam proses
pembelajaran.
Pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat diartikan
sebagai usaha peningkatan kemampuan perpuatakaan yang diselenggarakan oleh
sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah meliputi berbagai macam pengelolaan
seperti di bawah ini :
1. Koleksi
perpustakaan yang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : koleksi bahan pustaka
umum, koleksi bahan pustaka referensi, dan koleksi bahan pustaka khusus.
2. Tata
ruang perpustakaan yang memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi pengunjung
dengan memperhatikan kenyamanan suara, warna, udara, dan cahaya.
3. Pelayanan
sirkulasi yang memberikan kemudahan dan kesempatan yang sama untuk memanfaatkan
jasa perpustakaan melalui kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah peranan
aktif memanfaatkan jasa perpustakaan dalam proses belajar siswa dan
keterlibatan siswa membantu tugas perpustakaan sekolah dengan memberi kesempatan
untuk lebih mengetahui tata letak, tata tertib, dan prosedur yang ada sehingga lebih
mudah memanfaatkan jasa perpustakaan sekolah.
2.6.2.
Tingkat Pemanfaatan
Tingkat menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991 : 1060), yaitu “Menyatakan kualitas atau keadaan yang sangat, dipandang
dari suatu titik tertentu”.
Berdasarkan pendapat di atas tingkat
pemanfaatan perpustakaan merupakan besar kecilnya kualitas atau intensitas
pengguna dalam mengunjungi dan memanfaatkan layanan di perpustakaan.
2.6.3.
Intensitas Kunjungan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998
: 335). Intensitas diartikan sebagai keadaan (tingkat, ukuran) intens (kuatnya,
hebatnya, bergeloranya, dsb). Sedangkan berkunjung yaitu berasal dari kata
kunjung yang mendapat awalan ber- sehingga menjadi berkunjung yang bermakna
pergi (datang) untuk menengok (menjumpai, dsb). Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1998 : 476). Intensitas kunjungan dapat diukur melalui daftar hadir
pengunjung, dalam hal ini siswa. Setiap kali siswa berkunjung ke perpustakaan,
mereka diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Daftar kunjungan ini dapat diukur
dari tabel dan grafik kunjungan yang tersedia di perpustakaan.
2.7.
Pemanfaatan Perpustakaan Terhadap Kinerja Guru
Kinerja merupakan hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.mengingat kinerja guru sangat penting dalam pencapaian produktivitas
kerja. Maka perlu diupayakan agar lingkungan kerja dimana proses pekerjaan dilaksanakan
untuk mendukung guru agar dapat bekerja secara optimal dan efisien. Faktor yang
mempengaruhi kinerja guru di antaranya adalah pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu proses menggunakan semua
layanan yang disediakan oleh perpustakaan kepada pemustaka. Tujuan
perpusatakaan akan terwujud apabila para pemustaka memanfaatakan layanan
perpustakaan dengan maksimal. Perpustakaan sekolah dimanfaatkan oleh para
siswa,guru dan staff/karyawan yang ada di sekolah tersebut.
Kinerja guru yang baik
merupakan hal yang penting dalam suatu sekolah, karena berpengaruh terhadap
terwujudnya tujuan sekolah. Kinerja guru harus dimaksimalkan dengan jalan memperbaiki
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru itu sendiri. Dengan pemanfaatan
perpustakaan oleh guru, sistem pembelajaran dapat lebih optimal guna mencapai
tujuan pendidikan. Dengan demikian perpustakaan dan sekolah akan memperoleh
hasil sesuai tujuan dari kinerja guru dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Pemanfaatan
perpustakaan sekolah dapat dilakukan selama kegiatan mengajar di sekolah sedang
berlangsung. Pihak perpustakaan sekolah dan guru sebaiknya menemukan berbagai
cara agar perpustakaan sekolah dapat selalu aktif dimanfaatakan oleh siswa
selama kegiatan belajar mengajar.berikut ini merupakan peran atau cara yang
dapat dilakukan oleh guru dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah (Darmono, 2007
: 27):
1.
Memilih siswa teladan yang telah membaca
buku terbanyak dan dapat menceritakan isinya.
2.
Melaksanakan program wajib baca pada
siswa.
3.
Memberikan tugas baca kepada siswa dan
kemudian diminta untuk membuat abstrak/sinopsis dari buku yang telah dibaca.
4.
Menceritakan orang-orang yang sukses
dari hasil membaca.
5.
Menugaskan/memotivasi siswa untuk
membaca di perpustakaan sekolah jika ada waktu luang.
6.
Mengubah sistem belajar mengajar, yang
dapat mendorong siswa banyak membaca (memanfaatkankan perpustakaan sekolah
sebagai sumber belajar).
7.
Memberikan waktu khusus kepada siswa
untuk membaca di perpustakaan sekolah.
8.
Memberi tugas membaca buku tertentu
kepada siswa di rumah.
9.
Memberikan bimbingan membaca pada para
siswa.